Judul Buku : Everything, Everything
Penulis buku : Nicola Yoon
Kota penerbit : Depok, Jawa Barat
Tebal buku : 333 halaman
ISBN :
978-602-74322-5-3
Namanya Madeline
Whittier, seorang gadis yang mengidap penyakit langka yaitu Severe Combined
Immunodeficiency (SCID) atau Defisiensi Imunitas Kombinasi. SCID adalah
kelainan genetik yang menyebabkan bagian utama dari sistem kekebalan tiruan
lumpuh, penderitanya akan sangat rentan terhadap penyakit infeksi. Apa saja
dapat memicu tubuhnya menjadi sakit, antara lain dari parfum, cairan pembersih
atau bumbu makanan yang dimakan; intinya Madeline alergi pada dunia.
Selama tujuh
belas tahun Madeline tidak pernah meninggalkan rumahnya. Ia hanya mengenal
Ibunya yang sekaligus menjadi dokter pribadi dan perawatnya Carla yang sudah
mengasuhnya sejak ia masih kecil. Ayah dan Kakaknya Madeline sudah meninggal
saat ia masih bayi akibat kecelakaan, hanya Madeline dan ibunya yang selamat
dalam peristiwa itu. Sejak saat itu ibunya menjadi sangat protektif terhadap
Madeline. Kesehatan Madeline di cek secara rutin, ada catatan khusus per jam
mengenai perkembangan kesehatannya. Ibunya selalu memastikan agar kesehatan
Madeline selalu stabil. Segala sesuatu
yang akan disentuh dan konsumsi Madeline harus di sterilkan terlebih dahulu,
bahkan di dalam rumah tersebut ada alat untuk mensterilkan sirkulasi udara.
Meskipun tidak pernah keluar rumah, tetapi Madeline mempunyai aktivitas sama
seperti gadis yang lainnya; seperti membaca buku, bermain Pictionary
(tebak kata), homeschooling; belajar
via online dengan sesekali tutornya mendatangi Madeline di rumahnya. Bacaan
favorit Madeline adalah Buku Flowers For Algernon karya Daniel Keyes dan
The Little Prince karya Antoine de Saint-Exupery.
Kehidupan
Madeline perlahan berubah setelah kedatangan keluarga baru yang pindah ke
sebelah rumahnya. Keluarga tersebut terdiri dari Ayah,Ibu dan dua anaknya—seorang
pemuda yang bernama Olly dan adik perempuannya bernama Kara. Secara diam-diam
Madeline memperhatikan Olly dari balik jendela kamarnya yang secara langsung
menghadap ke rumahnya. Interaksi keduanya, awalnya hanya melalui jendela dengan
menuliskan kata-kata di kaca masing-masing. Beberapa hari setelahnya, keduanya
mulai berani untuk berkomunikasi melalui
email. Menceritakan apapun, bermain tebak kata, hingga bermain tanya jawab. Komunikasi
itu dilakukan secara diam-diam, diam-diam membuka email saat malam, diam-diam
mengobrol di depan jendela.
Suatu hari,
Olly dan adiknya—Kara—datang ke rumah Madeline dengan membawakan kue yang
dibuat oleh ibunya. Kue yang menurut Olly tidak cocok untuk dimakan oleh
manusia—karena teksturnya yang begitu keras. Kunjungan itu dimanfaatkan Olly
agar bisa bertemu dengan Madeline secara langsung, tapi ibunya melarang keras
Madeline untuk melewati batas ruang sterilisasi udara.
Hingga suatu
hari Madeline bercerita kepada perawatnya bahwa ia menyukai tetangga sebelah
yang bernama Olly dan meminta perawatnya untuk memperbolehkan Olly menemuinya
di dalam rumah. Tanpa sepengetahuan ibunya, Carla mempertemukan Madeline dan
Olly di dalam rumahnya, dengan syarat tidak boleh bersentuhan, harus berjarak
kurang lebih satu meter dan menjalani desinfeksi untuk memastikan dia steril
sebelum bertemu. Dari pertemuan-pertemuan tersebut, benih cinta makin tumbuh di
hati keduanya. Madeline mengambil resiko dengan menjalin hubungan dengan
seseorang, sedangkan dia hidup tidak normal seperti gadis pada umumnya,
penyakit yang dideritanya menjadikan dia terkurung di rumah seumur hidupnya.
Karena cinta
yang dimilikinya, Madeline berani keluar rumah dan menghirup udara bebas.
Bersama Olly, dia memberanikan diri pergi ke suatu tempat yang sangat ingin di
kunjungi yaitu ke Hawai. Untuk pertama kalinya Madeline naik mobil, mencium
udara bebas, naik pesawat dan menikmati indahnya pantai Hawai bersama orang
yang dicintainya—tentunya tanpa sepengetahuan ibunya. Madeline kabur dari
rumah, ia merasa tertekan dengan penyakitnya karena ibunya terus melarangnya
ini dan itu.
Aksi nekad
Madeline awalnya tidak disetujui oleh Olly yang sangat mengkhawatirkan kondisi
kesehatannya, tetapi Madeline berbohong dengan mengatakan bahwa ia mengkonsumsi
obat untuk dapat bertahan di luar rumah. Madeline yang telah melanggar semua
ketentuan dan aturan kesehatan dirinya selama tujuh belas tahun telah di
jalaninya. Namun, semua terasa janggal. Madeline tidak merasakan sakit bahkan
kondisi tubuhnya relatif stabil. Entah ini memang kekuatan cinta atau ada
faktor lain.
Sepulangnya dari
Hawai, ia menghampiri perawatnya untuk tinggal dalam beberapa hari demi
menghindari ibunya. Berkat pertemuan itu, Madeline tahu bahwa Carla telah
dipecat ibunya karena tidak bisa menjaga dirinya dari Olly. Berkat pertemuan
itu juga, Madeline menceritakan kondisinya yang baik-baik saja selama di Hawai,
padahal ia tidak mengkonsumsi obat satupun. Berawal dari sinilah semua terbuka,
Carla menceritakan semuanya tentang Madeline, tentang ibunya Madeline. Ibunya yang
terlalu depresi karena ditinggalkan oleh orang-orang yang dicintainya dalam
satu hari, menyebabkan dirinya tidak mau lagi untuk ditinggalkan oleh
satu-satunya orang yang dimilikinya—Madeline. Termasuk membuat
kebohongan-kebohongan yang menyebabkan Madeline tersiksa selama tujuh belas
tahun hidupnya.
HAFIFAH SEPTIYANTI | email: hafifahseptiyanti@gmail.com | ig: hapepiyyy | facebook: Hafifah Septiyanti
HAFIFAH SEPTIYANTI | email: hafifahseptiyanti@gmail.com | ig: hapepiyyy | facebook: Hafifah Septiyanti