Judul Buku :
Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer
Nama Pengarang :
Made Wena
Nama Penerbit :
PT. Bumi Aksara
Ketebalan Buku :
262 halaman
Tahun Terbit :
2014
(cetakan kesembilan)
Nomor Edisi :
978-979-010-526-6
RINGKASAN
Peningkatan kualitas pendidikan
di Indonesia dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus
dilaksanakan. Salah satu usaha peningkatan kualitas Pendidikan yang kini
dilaksanakan pemerintah adalah peningkatan kualitas guru dan dosen melalui
program stratifikasi. Seorang guru dan dosen tidak hanya dituntit untuk
menguasai bidang studi yang akan diajarkannya saja, tetapi juga harus menguasai
dan mampu mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada peserta didik.
Mengingat kondisi para pendidik (guru dan dosen) yang masih kurang, maka
kehadiran buku teks dengan topik: Strategi Pembelajaran Kontemprer Inovatif
Suatu Tinjauan Konseptual Operasional ini akan sangat penting bagi guru dan
juga dosen untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampian dalam melaksanakan
tugas-tugas pembelajaran.
Bab satu pada
buku ini menjelaskan tentang strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran
berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya
membelajarkan siswa. Sebagai suatu acar, strategi pembelajarn dikembangkan
dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan
tersendiri. Variabel pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kondisi
pembelajaran, strategi pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Variabel kondisi
pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tujuan dan karakteristik bidang
studi, kendala dan karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa. Variabel strategi pemebelajaran
diklasifikasian menjadi tiga, yaitu strategi pengorganisasian, strategi
penyampaian, strategi pengelolaan.
Bab dua dijelaskan tentang strategi pengorganisasian dan
pengelolaan pembelajaran. Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara
pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Pengurutan
isi pembelajaran dari yang bersifat umum ke rinci, dilakukan dengan menampilkan
epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari), dan mengelaborasi
bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Variabel strategi
pengelolaan motivasional merupakan bagian yang amat penting dari pengelolaan
interaksi siswa dengan pembelajaran; kegunaannya adalah untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa. Reigeluth (1987) menyebut komponen strategi
pembelajaran yang secara khusus bertujuan meningkatkan daya tarik pembelajaran
adalah komponen strategi motivasional.
Bab tiga menjelaskan tentang strategi pembelajaran pemecahan
masalah. Solso (1995) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah, yaitu
identifikasi permasalahan, representasi permasalahan, perencanaan pemecahan, menerapkan/mengimplementasikan
perencanaan, menilai perencaan, dan menilai hasil pemecahan. Tahap pembelajaran
inkuiri jurisprudensial, yaitu orientasi kasus/permasalahan, identifikasi isu,
penetapan posisi, menyelidiki cara berpendirian serta pola argumentasi,
memperbaiki dan mengkualifikasi posisi, dan melakukan pengujian asumsi-asumsi
terkait posisi. Strategi pemecahan masalah IDEAL terdiri atas lima tahap
pembelajaran, yaitu identifikasi masalah, mendefinisikan masalah, mencari
solusi, melaksanakan strategi, da mengkaji kembali serta mengevaluasi pegaruh.
Bab empat mengjelaskan tentang strategi pembelajaran
ranah motorik. Strategi pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap
utama, yaitu tahap perencanaan pembelajaran proyek, tahap pelaksaan pembelajaran
proyek, dan tahap evaluasi pembelajaran proyek. Secara umum model pembelajaran
pelatihan memiliki lima kompone, yaitu penyampaian tujuan, penjelasan materi
pendukung, pendemonstrasian unjuk kerja, latihan (praktik simulasi), latihan
pengalihan (training transfer), dan kunjungan industri. Strategi pembelajaran
pelatihan laboratorium memiliki empat prosedur, yaitu pengelompokan, penyajian
teori, latihan, dan latihan pada masalah nyata.
Pada bab lima dijelaskan mengenai strategi pembelajaran
kreatif produktif, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran kuantum. Karakteristik
strategi pembelajaran kreatif-produktif antara lain keterlibatan siswasecara
intelektual dan emosional dalam pembelajaran, siswa didorong untuk
menemukan/mengonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang
dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi, diskusi, atau percobaa, siswa
diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama, dan pada
dasarnya untuk menjadi kreatif seseorang harus bekerja keras, berdedikasi
tinggi, antusias, serta percaya diri. Dengan mengacu kepada karakteristik tersebut,
strategi pembelajaran kreatif-produktif diasumsikan mampu memotivasi siswa
dalam melaksanakan berbagai kegiatan sehingga merasa tertangtang menyelesaikan tugas-tugasnya
secara kreatif.
Pada bab enam menjelaskan tengtang strategi pembelajaran
siklus, pembelajarn generatif, belajar tuntas, dan pembelajarn kooperatif. Model
pembelajaran Siklus Belajar pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus
dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar
merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatam konstruktivis yang
pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu eklporasi, pengenalan konsep, dan
penerapan konsep. Tiga siklus tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima
tahap, yaitu pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi, dan
evaluasi. Pembelajaran generatif pertama dikenalkan oleh Osborne dan Cosgrove
pada tahun 1985. Pembelajaran ini melalui beberapa tahap, yaitu tahap
pendahuluan tau diseut tahap eksplorasi, tahan pemfokusan, tahap tantangan atau
pengenalan konsep, dan tahap penerapan konsep. Model pembelajaran tuntas
pertama kali dikenalkan oleh John B. Caroll (1971) dan Benjamin Bloom (1971). Belajar
tuntas menyajikan suatu cara yang menarik dan ringkas untuk meningkatkan unjuk
kerja siswa tingkat pencapaian suatu pokok bahasan yang lebih memuaskan. Pembelajaran
kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki
atauran-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa
membentuk kelompok kecil saling mengajar sesama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam
pembelajaran kooperatif siswa pandai dapat mengajar siswa ynag kurang padai
tanpa merasa dirugikan.
Bab tujuh menjelaskan tentang strategi pembelajaran
berbasis komputer dan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning). Pembelajaran
berbasi komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat
bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan melalui media komputer
sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang
bagi siswa. Terdapat tiga model penyampaian materi pembelajaran berbasis
komputer, yaitu latihan dan praktik, tutorial, dan simulasi. Pada latihan dan
praktik ini siswa disediakan pertanyaan-pertanyaan atau masalah untuk
dipecahkan, kemudian komputer akan memberi respon (umpan balik) atas jawaban yang
diberikan siswa. Lalu untuk tutorial dan simulasi ini menyediakan rancangan pembelajaran
yang kompleks, yang berisi materi pembelajaran, dan latihan yang disertai umpan
balik. Pada simulasi disajikan pembelajaran dengan sistem simulasi yang
berhubungan dengan materi yang dibahas.
Bab delapan menjelaskan tentang dimensi belajar pembelajaran
berbasis modul, dan peristiwa pembelajaran. Model dimensi pembelajaran meliputi
lima dimensi yaitu sikap dan persepsi yang positif, pemerolehan dan
pengintegrasian pengetahuan, perluasan dan penghalusan pengetahuan, penggunaan
pengetahuan secara bermakna, dan kebiasaan berpikir positif. Pembelajaran yang
dikembangkan berdasarkan model dimensi belajar memiliki asumsi dasar bahwa pembelajaran
yang komprehensif sekurang-kurangnya mengakomodasi dua tipe pembelajara yakni
pembelajarn yang lebih teacher directed maupun yang bertipe student
directed. Peristiwa pembelajaran ini dibagi menjadi sembilan tahapan, yaitu
yang diasumsikan sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung
proses-proses internal dalam belajar. Hakikat suatu peristiwa pembelajaran
berbeda tergantung pada kapabilitas apa yang diharapkan akan menjadi hasil pembelajaran.
Pada dasarnya hakikat dari tahapan pembelajaran berbeda, bergantung pada tujuan
pembelajaran yang diharapkan akan menjadi hasil pembelajaran. Peristiwa atau
tahapan pembelajaran meliputi menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran,
merangsang ingatan dan prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan
bimbingan belajar, menampilkan unjuk kerja, meberi balikan, menilai unjuk
kerja, dan meningkatkan retensi dan alih belajar.
Alvi Nai’matuz Zulfa |
email: alvinaima@gmail.com | ig:
alvi.nmtzlf | twitter: nmtzlf
revisi ringkasan
revisi ringkasan