Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Ringkasan Buku Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer karya Made Wena - Alvi Nai'matuz Zulfa

0 comments


IDENTITAS BUKU
Judul Buku                  : Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer
Nama Pengarang         : Made Wena
Nama Penerbit            : PT. Bumi Aksara
Ketebalan Buku          : 262 halaman
Tahun Terbit               : 2014 (cetakan kesembilan)
Nomor Edisi                : 978-979-010-526-6

RINGKASAN
Peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia dilakukan secara berkesinambungan dan sampai saat ini terus dilaksanakan. Salah satu usaha peningkatan kualitas Pendidikan yang kini dilaksanakan pemerintah adalah peningkatan kualitas guru dan dosen melalui program stratifikasi. Seorang guru dan dosen tidak hanya dituntit untuk menguasai bidang studi yang akan diajarkannya saja, tetapi juga harus menguasai dan mampu mengajarkan pengetahuan dan keterampilan tersebut pada peserta didik. Mengingat kondisi para pendidik (guru dan dosen) yang masih kurang, maka kehadiran buku teks dengan topik: Strategi Pembelajaran Kontemprer Inovatif Suatu Tinjauan Konseptual Operasional ini akan sangat penting bagi guru dan juga dosen untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampian dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran.
Bab satu pada buku ini menjelaskan tentang strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran berarti cara dan seni untuk menggunakan semua sumber belajar dalam upaya membelajarkan siswa. Sebagai suatu acar, strategi pembelajarn dikembangkan dengan kaidah-kaidah tertentu sehingga membentuk suatu bidang pengetahuan tersendiri. Variabel pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kondisi pembelajaran, strategi pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Variabel kondisi pembelajaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tujuan dan karakteristik bidang studi, kendala dan karakteristik bidang studi, dan karakteristik siswa. Variabel strategi pemebelajaran diklasifikasian menjadi tiga, yaitu strategi pengorganisasian, strategi penyampaian, strategi pengelolaan.
Bab dua dijelaskan tentang strategi pengorganisasian dan pengelolaan pembelajaran. Teori elaborasi mendeskripsikan cara-cara pengorganisasian isi pembelajaran dengan mengikuti urutan umum ke rinci. Pengurutan isi pembelajaran dari yang bersifat umum ke rinci, dilakukan dengan menampilkan epitome (struktur isi bidang studi yang dipelajari), dan mengelaborasi bagian-bagian yang ada dalam epitome secara lebih rinci. Variabel strategi pengelolaan motivasional merupakan bagian yang amat penting dari pengelolaan interaksi siswa dengan pembelajaran; kegunaannya adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Reigeluth (1987) menyebut komponen strategi pembelajaran yang secara khusus bertujuan meningkatkan daya tarik pembelajaran adalah komponen strategi motivasional.
Bab tiga menjelaskan tentang strategi pembelajaran pemecahan masalah. Solso (1995) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan masalah, yaitu identifikasi permasalahan, representasi permasalahan, perencanaan pemecahan, menerapkan/mengimplementasikan perencanaan, menilai perencaan, dan menilai hasil pemecahan. Tahap pembelajaran inkuiri jurisprudensial, yaitu orientasi kasus/permasalahan, identifikasi isu, penetapan posisi, menyelidiki cara berpendirian serta pola argumentasi, memperbaiki dan mengkualifikasi posisi, dan melakukan pengujian asumsi-asumsi terkait posisi. Strategi pemecahan masalah IDEAL terdiri atas lima tahap pembelajaran, yaitu identifikasi masalah, mendefinisikan masalah, mencari solusi, melaksanakan strategi, da mengkaji kembali serta mengevaluasi pegaruh.
Bab empat mengjelaskan tentang strategi pembelajaran ranah motorik. Strategi pembelajaran berbasis proyek terdiri atas tiga tahap utama, yaitu tahap perencanaan pembelajaran proyek, tahap pelaksaan pembelajaran proyek, dan tahap evaluasi pembelajaran proyek. Secara umum model pembelajaran pelatihan memiliki lima kompone, yaitu penyampaian tujuan, penjelasan materi pendukung, pendemonstrasian unjuk kerja, latihan (praktik simulasi), latihan pengalihan (training transfer), dan kunjungan industri. Strategi pembelajaran pelatihan laboratorium memiliki empat prosedur, yaitu pengelompokan, penyajian teori, latihan, dan latihan pada masalah nyata.
Pada bab lima dijelaskan mengenai strategi pembelajaran kreatif produktif, pembelajaran berbasis proyek, dan pembelajaran kuantum. Karakteristik strategi pembelajaran kreatif-produktif antara lain keterlibatan siswasecara intelektual dan emosional dalam pembelajaran, siswa didorong untuk menemukan/mengonstruksi sendiri konsep yang sedang dikaji melalui penafsiran yang dilakukan dengan berbagai cara seperti observasi, diskusi, atau percobaa, siswa diberi kesempatan untuk bertanggung jawab menyelesaikan tugas bersama, dan pada dasarnya untuk menjadi kreatif seseorang harus bekerja keras, berdedikasi tinggi, antusias, serta percaya diri. Dengan mengacu kepada karakteristik tersebut, strategi pembelajaran kreatif-produktif diasumsikan mampu memotivasi siswa dalam melaksanakan berbagai kegiatan sehingga merasa tertangtang menyelesaikan tugas-tugasnya secara kreatif.
Pada bab enam menjelaskan tengtang strategi pembelajaran siklus, pembelajarn generatif, belajar tuntas, dan pembelajarn kooperatif. Model pembelajaran Siklus Belajar pertama kali diperkenalkan oleh Robert Karplus dalam Science Curriculum Improvement Study (SCIS). Siklus belajar merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatam konstruktivis yang pada mulanya terdiri atas tiga tahap, yaitu eklporasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep. Tiga siklus tersebut saat ini dikembangkan menjadi lima tahap, yaitu pembangkitan minat, eksplorasi, penjelasan, elaborasi, dan evaluasi. Pembelajaran generatif pertama dikenalkan oleh Osborne dan Cosgrove pada tahun 1985. Pembelajaran ini melalui beberapa tahap, yaitu tahap pendahuluan tau diseut tahap eksplorasi, tahan pemfokusan, tahap tantangan atau pengenalan konsep, dan tahap penerapan konsep. Model pembelajaran tuntas pertama kali dikenalkan oleh John B. Caroll (1971) dan Benjamin Bloom (1971). Belajar tuntas menyajikan suatu cara yang menarik dan ringkas untuk meningkatkan unjuk kerja siswa tingkat pencapaian suatu pokok bahasan yang lebih memuaskan. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran kelompok yang memiliki atauran-aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa membentuk kelompok kecil saling mengajar sesama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa pandai dapat mengajar siswa ynag kurang padai tanpa merasa dirugikan.
Bab tujuh menjelaskan tentang strategi pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis elektronik (e-learning). Pembelajaran berbasi komputer adalah pembelajaran yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Melalui pembelajaran ini bahan ajar disajikan melalui media komputer sehingga kegiatan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menantang bagi siswa. Terdapat tiga model penyampaian materi pembelajaran berbasis komputer, yaitu latihan dan praktik, tutorial, dan simulasi. Pada latihan dan praktik ini siswa disediakan pertanyaan-pertanyaan atau masalah untuk dipecahkan, kemudian komputer akan memberi respon (umpan balik) atas jawaban yang diberikan siswa. Lalu untuk tutorial dan simulasi ini menyediakan rancangan pembelajaran yang kompleks, yang berisi materi pembelajaran, dan latihan yang disertai umpan balik. Pada simulasi disajikan pembelajaran dengan sistem simulasi yang berhubungan dengan materi yang dibahas.
Bab delapan menjelaskan tentang dimensi belajar pembelajaran berbasis modul, dan peristiwa pembelajaran. Model dimensi pembelajaran meliputi lima dimensi yaitu sikap dan persepsi yang positif, pemerolehan dan pengintegrasian pengetahuan, perluasan dan penghalusan pengetahuan, penggunaan pengetahuan secara bermakna, dan kebiasaan berpikir positif. Pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model dimensi belajar memiliki asumsi dasar bahwa pembelajaran yang komprehensif sekurang-kurangnya mengakomodasi dua tipe pembelajara yakni pembelajarn yang lebih teacher directed maupun yang bertipe student directed. Peristiwa pembelajaran ini dibagi menjadi sembilan tahapan, yaitu yang diasumsikan sebagai cara-cara eksternal yang berpotensi mendukung proses-proses internal dalam belajar. Hakikat suatu peristiwa pembelajaran berbeda tergantung pada kapabilitas apa yang diharapkan akan menjadi hasil pembelajaran. Pada dasarnya hakikat dari tahapan pembelajaran berbeda, bergantung pada tujuan pembelajaran yang diharapkan akan menjadi hasil pembelajaran. Peristiwa atau tahapan pembelajaran meliputi menarik perhatian, memberitahukan tujuan pembelajaran, merangsang ingatan dan prasyarat belajar, menyajikan bahan perangsang, memberikan bimbingan belajar, menampilkan unjuk kerja, meberi balikan, menilai unjuk kerja, dan meningkatkan retensi dan alih belajar.


Alvi Nai’matuz Zulfa | email: alvinaima@gmail.com | ig: alvi.nmtzlf | twitter: nmtzlf


revisi ringkasan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar