Milly
& Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga)
Judul
: Milly & Mamet
Genre : Komedi Romantis
Sutradara : Ernest Prakasa
Produser : Chand Parwez Savira, Mira Lesmana, Fiaz Servia
Penulis : Ernest Prakasa, Meira Anastasia
Genre : Komedi Romantis
Sutradara : Ernest Prakasa
Produser : Chand Parwez Savira, Mira Lesmana, Fiaz Servia
Penulis : Ernest Prakasa, Meira Anastasia
Film
“Milly & Mamet” merupakan spin
off dari film legendaris Indonesia “Ada
Apa Dengan Cinta”. Memakai tema keluarga yang diselubungi dengan
kehidupan kota metropolitan yang dipenuhi impi besar, karakter serta cerita
“Milly & Mamet” terlepas sepenuhnya dari “Ada Apa Dengan Cinta”. Bahkan dapat dikatakan, karakter dari “Ada Apa Dengan Cinta”, khususnya geng
Cinta digunakan untuk nostalgia serta sedikit lelucon di awal cerita.
Konsep
cerita film ini sungguhlah sederhana. Cerita pribadi Milly dan Mamet digali
lebih dalam, mulai dari keduanya berpacaran hingga akhirnya menikah dan
memiliki satu anak. Milly dan Mamet kemudian hidup berumah tangga sebagai
pasangan milenial. Mamet (Dennis Adhiswara) bekerja di pabrik konveksi milik
Pak Sony, mertuanya. Sedangkan Milly (Sissy Priscillia) di rumah saja mengurus
anak, bersama ART-nya yang bernama Sari.
Konflik
diawali oleh pesan dari Alexandra (Julie Estelle) kepada Mamet untuk bersua dan
berujung pada tawaran untuk mendirikan restoran bersama di saat Mamet mendapati
penolakan dari mertuanya sendiri terhadap pilihan yang dia ambil untuk pabrik.
Mamet memutuskan untuk keluar dari pabrik dan memilih membuat restoran bersama
dengan Alex. Tentunya, Milly selalu memberikan support kepada Mamet
untuk usaha barunya. Namun tentu saja, ada risiko yang harus ditanggung Milly
dan Mamet terhadap keputusan yang mereka buat.
Film
ini menyuguhkan penonton bagaimana sebuah kisah rumah tangga dengan berbagai
masalah namun disisipkan beberapa lelucon yang membuat penonton menjadi merasa
sedih dan terhibur di sepanjang film ini berlangsung. Kedua tokoh utama
memiliki karakter yang sangat kuat sehingga membuat film ini terasa sangat
hidup, penonton dapat merasakan kesedihan yang dialami karakter utama dan dapat
merasakan bagaimana sebuah keinginan kuat dalam merealisasikan cita-citanya.
Menghadirkan
beberapa tokoh yang berasal dari film Ada Apa Dengan Cinta membuat
penonton merasa tertarik ke belakang tentang bagaimana peliknya kisah saat
masa-masa remaja. Namun, dengan karakter yang kuat, Milly dan Mamet mampu
membuktikan bahwa mereka bisa membuat kisah mereka sendiri tanpa bayang-bayang
dari film Ada Apa Dengan Cinta.
Sayangnya,
tidak seperti tokoh utama dengan karakter kuat, beberapa karakter tokoh tambahan
dalam cerita ini—karyawan dalam pabrik, tidak terlalu kuat sehingga terasa
seperti mengisi kekosongan saja. Selain itu juga, masih ada beberapa kekakuan
yang terlihat dalam plot serta adegan yang masih belum detail. Beberapa bagian
adegan terkesan kasar untuk sekadar melanjutkan jalan cerita atau menjelaskan
kepada penonton apa yang sebenarnya terjadi.
Meskipun
terdapat beberapa kekurangan, film “Milly & Mamet” merupakan salah satu
film paling menghibur di penghujung tahun ini. Dengan memakai tema yang akrab
dengan kaum milenial, khususnya di kota metropolitan, serta humor yang ada di
sepanjang film, film ini cocok untuk mengisi hari weekend Anda bersama dengan keluarga.
Penulis
Resensi: