Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 03 November 2019

Resensi Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga) - Anggie Indah Putri & Hafifah Septiyanti

0 comments
Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta & Rangga)


 Hasil gambar untuk milly mamet
Judul : Milly & Mamet
Genre : Komedi Romantis
Sutradara : Ernest Prakasa
Produser : Chand Parwez Savira, Mira Lesmana, Fiaz Servia
Penulis : Ernest Prakasa, Meira Anastasia

Film “Milly & Mamet” merupakan spin off dari film legendaris Indonesia “Ada Apa Dengan Cinta”. Memakai tema keluarga yang diselubungi dengan kehidupan kota metropolitan yang dipenuhi impi besar, karakter serta cerita “Milly & Mamet” terlepas sepenuhnya dari “Ada Apa Dengan Cinta”. Bahkan dapat dikatakan, karakter dari “Ada Apa Dengan Cinta”, khususnya geng Cinta digunakan untuk nostalgia serta sedikit lelucon di awal cerita.
Konsep cerita film ini sungguhlah sederhana. Cerita pribadi Milly dan Mamet digali lebih dalam, mulai dari keduanya berpacaran hingga akhirnya menikah dan memiliki satu anak. Milly dan Mamet kemudian hidup berumah tangga sebagai pasangan milenial. Mamet (Dennis Adhiswara) bekerja di pabrik konveksi milik Pak Sony, mertuanya. Sedangkan Milly (Sissy Priscillia) di rumah saja mengurus anak, bersama ART-nya yang bernama Sari.
Konflik diawali oleh pesan dari Alexandra (Julie Estelle) kepada Mamet untuk bersua dan berujung pada tawaran untuk mendirikan restoran bersama di saat Mamet mendapati penolakan dari mertuanya sendiri terhadap pilihan yang dia ambil untuk pabrik. Mamet memutuskan untuk keluar dari pabrik dan memilih membuat restoran bersama dengan Alex. Tentunya, Milly selalu memberikan support kepada Mamet untuk usaha barunya. Namun tentu saja, ada risiko yang harus ditanggung Milly dan Mamet terhadap keputusan yang mereka buat.
Film ini menyuguhkan penonton bagaimana sebuah kisah rumah tangga dengan berbagai masalah namun disisipkan beberapa lelucon yang membuat penonton menjadi merasa sedih dan terhibur di sepanjang film ini berlangsung. Kedua tokoh utama memiliki karakter yang sangat kuat sehingga membuat film ini terasa sangat hidup, penonton dapat merasakan kesedihan yang dialami karakter utama dan dapat merasakan bagaimana sebuah keinginan kuat dalam merealisasikan cita-citanya.
Menghadirkan beberapa tokoh yang berasal dari film Ada Apa Dengan Cinta membuat penonton merasa tertarik ke belakang tentang bagaimana peliknya kisah saat masa-masa remaja. Namun, dengan karakter yang kuat, Milly dan Mamet mampu membuktikan bahwa mereka bisa membuat kisah mereka sendiri tanpa bayang-bayang dari film Ada Apa Dengan Cinta.
Sayangnya, tidak seperti tokoh utama dengan karakter kuat, beberapa karakter tokoh tambahan dalam cerita ini—karyawan dalam pabrik, tidak terlalu kuat sehingga terasa seperti mengisi kekosongan saja. Selain itu juga, masih ada beberapa kekakuan yang terlihat dalam plot serta adegan yang masih belum detail. Beberapa bagian adegan terkesan kasar untuk sekadar melanjutkan jalan cerita atau menjelaskan kepada penonton apa yang sebenarnya terjadi.
Meskipun terdapat beberapa kekurangan, film “Milly & Mamet” merupakan salah satu film paling menghibur di penghujung tahun ini. Dengan memakai tema yang akrab dengan kaum milenial, khususnya di kota metropolitan, serta humor yang ada di sepanjang film, film ini cocok untuk mengisi hari weekend Anda bersama dengan keluarga.

Penulis Resensi:
Anggie Indah Putri | anggieptr6627@gmail.com | instagram: @anggieip
Hafifah Septiyanti | hafifahseptiyanti@gmail.com | instagram: @hapepiyyy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar