Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Senin, 18 November 2019

Resensi Fim Serendipity - Bunga Syahfitri & Wofa Yustika

0 comments
SERENDIPITY



Judul               : Serendipity
Sutradara         : Indra Gunawan
Produser          : Ferry Angriawan
Penulis             : Bagus Bramanti dan Erisca Febriani
Pemeran          : Maxxime Bautier, Mawar De Jhong, Kenny Austine
Durasi              : 1 jam 47 menit
Tayang            : 9 Agustus 2018

Hidup Rani berubah setelah ayahnya meninggal dunia, ia juga harus menerima kenyataan pahit itu. Sejak saat itu, kehidupan Rani berubah total, sehingga membuat ia dan ibunya harus berjuang, dikaarenakan Ayahnya masih meninggalkan hutang yang jumlahnya cukup banyak. Rani tidak tinggal diam, akhirnya ia membuat keputusan paling berat dalam hidupnya. Meskipun ia masih sekolah, tetapi ia pun memutuskan untuk bekerja. Kemudian Rani bekerja sebagai Lady Escort agar bisa membayar hutang-hutang ayahnya.
Akan tetapi, pada awalnya tidak ada yang tahu persis kisah Rani sebenarnya, termasuk Arkan pacarnya. Kisah hidup Rani di sekolah dengan di luar sekolah sangatlah berbeda. Namun, suatu hari nasib buruk menghampiri Rani, dan ternyata Arkan mengetahui tentang pekerjaan rani. Setelah Arkan mengetahui Rani bersama laki-laki lain, ia segera memutuskan Rani. Hal ini membuat Rani sangat terpukul dan tidak bisa menjelaskan kesalahpaham tersebut kepada Arkan. Setelah hari itu, Arkan membencinya dan lambat laut semua teman-teman dikelasnya juga menjauhi Rani. Hal ini karena Loli menyebarkan foto Rani bersama Om om di hotel.
Loli sangat membenci Rani, karena Arkan menolak cintanya dan lebih memilih Rani. Setiap hari Rani dibully oleh teman-temannya terutama Loli. Bahkan sahabatnya Jean pun menjauhi Rani. Rani terancam putus sekolah, karena ia menjadi lady escort. Gibran murid baru dikelasnya, menjadi teman yang selalu membantu Rani saat dalam kesulitan. Gibran diam-diam menyimpan rasa kepada Rani, namun sampai saat ini masih ada Arkan dihati Rani.
Ternyata ibu Rani menjadi wanita simpanan ayah Arkan, dan itu membuat kisah antara Rani dan Arkan menjadi semakin rumit. Rani berusaha bertahan dan berdiri menghadapi masalah dalam hidupnya. Pada akhirnya kebencian Arkan lama kelamaan memudar setelah mengetahui kebenarannya yang sesungguhnya. Sehingga, kesalahpahaman terjawab sudah, Rani dan Arkan kembali bersama.
Film ini merupakan adaptasi dari novel berjudul sama karya Erisca Febriarin, penulis novel Dear Nathan. Kisah Rani menjadi daya tarik tersendiri dalam film ini, karena rupanya film Serendipity ini mengajarkan beberapa nilai-nilai kehidupan yang dapat kita pelajari. Kisah perjuangan hidup dari tokoh Rani merupakan hal yang  patut untuk di apresiasi.  
Film ini juga tidak hanya mengajarkan tentang cinta tetapi juga mengajarkan tentang kisah persahabatan, sekolah dan juga keluarga yang di kemas dengan seru dan asyik. Film Serendipity juga banyak menampilkan sisi-sisi menarik yang dapat di eksplorasi oleh penonton. Di dalam film ini juga banyak adegan romantis yang dapat membuat penonton terbawa perasaan.
Meski isi cerita dalam film Serendipity ini sangat memikat, tetapi film Serendipity dikemas terlalu mendayu-dayu dengan premis cerita yang terlalu kelam untuk disajikan dengan latar belakang karakter yang masih remaja. Pembawaan ceritanya juga terbilang cukup cepat, di awal kita sudah di suguhkan banyak masalah untuk bisa masuk kedalam konflik yang tidak seberapa. Jadi film ini terkesan berat diawal, tetapi penyelesaiannya tidak seberat permasalhan yang ada.
Film ini cocok direkomendasikan kepada remaja yang memiliki rentang usia 17-22 tahun. Namun kepada para remaja disarankan untuk berfikir lebih kritis dalam menonton film ini, sehingga mereka dapat memperoleh pesan moral positif yang terdapat dalam filim ini, dan menghiraukan hal-hal negatif dalam ceritanya.

Penulis Resensi:
Wofa Yustika | wofa.yustika@gmail.com | instagram: @wofayustika

Bunga Syhafitri | bungasyahfitri20@gmail.com | instagram: @bungasyahfiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar