Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 13 November 2019

0 comments
RESENSI FILM JOKER


Judul: Joker (2019)
Genre
: Drama, Thriller
Durasi: 122 menit
Rating: Dewasa
Sutradara: Todd Phillips
Penulis naskah: Todd Phillips, Scott Silver
Para pemain: Joaquin Phoenix, Robert De Niro, Zazie Beetz, Frances Conroy, Brett Cullen
Produksi: DC Films, Village Roadshow Pictures, Bron Creative, Joint Effort
Studio Distribusi: Warner Bros. Pictures
Sinopsis:
Joker mengisahkan beragam kekerasan baik fisik maupun mental yang terpaksa diterima dan dilalui oleh Arthur Fleck (Phoenix), seorang komedian gagal. Ia hidup di era ketika Gotham dalam titik kronis, penuh ketimpangan, kejahatan, dan kemarahan pada 1980-an. Butuh kesiapan mental untuk bisa menerima dan memahami segala hal yang dilalui oleh Fleck. Dalam konteks ini, sutradara Todd Phillips sungguh tak membuat Joker sebagai hiburan yang mudah ditelan begitu saja.Konflik-konflik sosial seperti masalah kesehatan mental, benturan antar-kelas, hingga politik manipulatif ditampilkan secara nyata dan gamblang. Termasuk perjalanan kejiwaan Fleck, dari semula seorang yang tertindas menjadi penjahat berdarah dingin yang tidak merasakan apa-apa ketika mengambil nyawa seseorang. Kali ini, penonton benar-benar diharapkan mematuhi aturan terkait klasifikasi usia dari lembaga sensor. Joker sungguh dibuat untuk penonton usia 17 tahun ke atas.Peringatan ini bukan hanya terkait aksi kekerasan fisik di dalam film, tapi juga kedewasaan dalam menerima pesan di dalam film. Selain itu, penonton yang memiliki masalah kesehatan mental atau depresi akan jauh lebih bijak menghindari film ini. Atau mintalah pendampingan dari orang terdekat bila kukuh ingin menyaksikannya.
Di sisi lain, Joker juga menggambarkan betapa buruk dampak yang muncul terhadap seseorang yang merasakan kekurangan cinta, apresiasi, penerimaan, dan kasih sayang dari sekelilingnya. Ditambah lagi kegagalan pemerintah dalam membantu mereka yang termasuk dalam kaum marjinal - termasuk di dalamnya orang-orang yang membutuhkan bantuan psikolog profesional. Masalah yang sebenarnya bisa terjadi dengan siapa pun di dunia ini, bukan hanya Joker.
Atas narasi dan pesan di balik cerita gelap ini, Phillips memang patut mendapatkan apresiasi luar biasa. Ia mampu menyuguhkan sebuah paket lengkap dari karya sinematik. Namun, patut diingat, film ini sendiri menjadi bahan perdebatan, terutama karena membuat penonton berempati dengan sosok penjahat berdarah dingin .Meskipun begitu, dengan penampilan Phoenix sebagai Joker, ia sejatinya telah memenangkan hati para penonton. Sorot mata, raut wajah, gerak tubuh, bahkan tawanya mampu menyampaikan kesakitan yang dialami serta tragis hidup seorang Arthur. Bila membandingkan Phoenix dengan Heath Ledger sebagai salah satu aktor terbaik yang memerankan Joker, keduanya merupakan versi berbeda dan sulit untuk dibandingkan. Joaquin Phoenix hebat memainkan Arthur Fleck sebelum menjadi Joker. Sedangkan Heath Ledger adalah versi terbaik setelah menjadi Joker.
Kelebihan film joker:
1.      Film ini banyak menceritakan tentang gambaran kesehatan mental. Yang mana itu sangat bagus agar penonton film ini banyak mendapatkan pengetahuan bagaimana pengaruh kesehatan mental.
2.      Film ini mengangkat latar waktu tahun 70-an. Dengan mengangkat latar waktu ini bisa menambah pengetahuan penonton tentang bagaimana suasana, tempat-tempat, tekhnologi, alat komunikasi, serta alat transportasi di tahun 70-an ini di New York.
3.      Segala aspek teknis dan artistik film ini jauh di atas rata-rata dari film Hollywood pada umumnya.
4.      Secara visual dan audio film ini juga memberikan kesan mendalam bagi penontonya.
5.      Film ini memperlihatkan bagaimana pentingnya rasa empati kepada sesama, apalagi kepada mereka yang punya keistimewaan tersendiri. Karena mereka yang istimewa ini tenyata sangat mengingat betul siapa yang berbuat baik ataupun buruk terhadap mereka.
6.      Film ini juga memberikan pesan bahwa orang jahat itu bisa terlahir dari orang baik yang tersakiti.

Kekurangan film joker:
1.      Film ini sangat bisa sekali untuk menstimulasi penonton untuk meniru segala adegan yang ada.
2.      Musik dan gambar yang diambil juga ada yang membuat penonton terganggu. Seperti misalnya menggambarkan kekerasan fisik dan mental secara terang-terangan.
3.      film ini bisa membuat penonton menumbuhkan rasa empati kepada sosok penjahat berdarah dingin tanpa mereka sadari. karena jika tidak memahami dengan  baik alur dan cerita dari film ini maka kemungkinan besar yang akan terjadi adalah penonton akan beranggapan yang jahat itu adalah yang baik.
4.      Film ini bisa merusak fisik dan mental jika tidak dipahami dengan baik.

Rekomendasi:
            Film Joker ini cocok di ditonotn untuk usia 17 tahun keatas, karena cerita yanga ada di film ini harus dimengerti dan dipahami dengan baik. film ini juga banyak sekali memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara agar kita bisa memhami orang lain dengan lebih baik, mengetahui kelemahan dan kelebihan diri kita, mengetahui mana yang disukai dan tidak disukai.
            Film ini juga megajarkan para penontonnya untuk bisa lebih menumbuhkan rasa memanusiakan manusia, kepada siapapun. Tidak hanya yang sudah dipaparkan di atas, film ini wajib ditonton karena sangat persis dengan kehidupan kita, menumbuhkan rasa lebih peka terhadap lingkungan sekitar, membuat kita lebih paham tentang bagaimana bahayanya permasalahan kelas sosial yang terjadi dalam masyarakat, dan film ini mengajarkan kita tentang psikologis yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar