Ringkasan Film Susah Sinyal - Tabita
Sukses dengan
dua film yang sebelumnya, kali ini Ernest Prakasa mengangkat potret yang sama
seperti ciri khas Ernest Prakasa di Ngenest The Movie (2015)
dan Cek Toko Sebelah (2016), Susah Sinyal juga mengangkat potret keturunan
Tionghoa di Indonesia Namun dalam film ini, Ernest Prakasa tetap membesut film bertema keluarga, tetapi bukan tentang masalah
keluarga dan budaya melainkan tentang keluarga yang terhimpit kesibukan.
Alih-alih
menjadi fondasi cerita seperti dua film Ernest sebelumnya, kisah keturunan
Tionghoa di Susah Sinyal justru jadi bumbu pemanis. Lelucon khas
Ernest soal etnis Tionghoa yang diselipkan di sela-sela cerita itu, mampu
menuai gelak tawa. Ernest yang kali ini bekerja sama dengan istrinya, Meira
Anastasia, menulis skenario film Susah Sinyal yang masih berkutat pada hubungan
keluarga dalam masyarakat awam.
Jika sebelumnya
di Cek Toko Sebelah Ernest menyoroti jalinan ayah dan anak, sekarang
Ernest fokus pada hubungan ibu dan anak. Hubungan ibu dan anak itu dikisahkan
Ernest mulai dari drama Ellen (Adinia Wirasti) dengan Kiara (Aurora Ribero)
yang merupakan inti cerita, hingga Iwan (Ernest Prakasa) dan Mamanya (Dayu
Wijanto) yang hanya menjadi pelengkap. Ernest membuat hubungan antar sejumlah
karakter itu tersambung lewat adegan yang disajikan dengan detail. Tiap adegan
seolah berkaitan dengan adegan lain, walaupun lokasi, waktu, serta tokoh di
dalamnya berbeda-beda.
Kisah cerita ini
berawal dari Ellen (Adinia Wirasti) yang memutuskan untuk membuka kantor
pengacara sendiri setelah sekian lama bekerja di firma hukum milik orang lain.
Dibantu Iwan (Ernest Prakasa) yang sudah lama membantunya menangani sejumlah
kasus saat di kantor yang lama. Ellen kemudian mulai menjalankan kantor
pengacaranya, diterima pula Astrid (Valerie Thomas) sebagai pengacara magang
dan Ngatno (Dodhit Mulyanto) sebagai office boy sekaligus resepsionis.
Ellen memiliki
seorang putri bernama Kiara (Aurora Ribero), hubungan keduanya tidak terlalu
bagus karena Ellen lebih banyak berada di luar rumah untuk bekerja sementara
Kiara dirawat dirumah oleh neneknya (Niniek L. Karim), Kiara yang merasakan
kurangnya kasih sayang ibu lebih dekat dengan sang nenek.
Masalah mulai
muncul ketika sang nenek tiba-tiba meninggal, Ellen yang kehilangan ibunya
tidak tahu cara mendekatkan diri ke Kiara, sementara Kiara yang goyah karena
kematian sang nenek juga masih terus menutup diri dari Ellen. Atas saran dari
guru Bimbingan Konseling di sekolah Kiara, Ellen kemudian mengajak Kiara untuk
liburan dan Kiara langsung mengusulkan untuk liburan ke Sumba.
Ternyata Ellen
masih belum tenang untuk meninggalkan pekerjaannya sejenak untuk berlibur,
apalagi kasus pertama yang mereka tangani cukup bagus untuk menaikkan pamor
kantor pengacaranya. Iwan dan Astrid kemudian menjamin bahwa semua pekerjaan
akan mereka tangani dan untuk koordinasinya bisa dilakukan melalui telepon.
Ellen dan Kiara
tiba di Sumba dan menginap di sebuah hotel milik Tante Maya (Asri Welas) yang
ramah, atraktif, dan juga genit. Ellen dan Kiara dilayani pula oleh tiga
pegawai Tante Maya yang kocak, bahkan Kiara bisa dekat dengan salah satu
pegawai Tante Maya.
Meskipun hotel
Tante Maya terbilang mewah namun ternyata di area hotel tersebut tidak bisa
mengakses jaringan komunikasi, praktis Ellen kesulitan berkoordinasi dengan
Iwan soal pekerjaan dan Kiara pun tak bisa aktif di media sosial.
Sedikit demi
sedikit ditengah kesusahan sinyal, Ellen mulai bisa mendekati Kiara, bahkan
setelah mendengar Kiara mengikuti sebuah audisi kontes menyanyi, Ellen menyanggupi
untuk hadir menyaksikan Kiara menyanyi di audisi tersebut.
Setelah mereka
kembali ke Jakarta, keduanya yang telah saling membuka diri kemudian kembali
sibuk dengan aktifitasnya masing-masing.
Ellen kembali
berkutat dengan kasus yang ditanganinya sementara Kiara sibuk untuk
mempersiapkan diri mengikuti audisi. Saat mengetahui jadwal sidang kliennya
diundur dan bertepatan dengan waktu audisi Kiara, Ellen pun dihadapkan pada
keadaan yang menyulitkan dan ia pun tak mampu melawan keadaan yang membuatnya
mengecewakan Kiara sehingga hubungannya dengan putrinya yang sudah mulai cair
harus kembali berantakan. Ellen pun harus memulai dari awal lagi untuk
mengobati kekecewaan Kiara sekaligus membantu Kiara mewujudkan impiannya yang
tertunda.
Menggunakan lokasi
yang terbilang banyak, Ernest menempatkan porsi masing-masing kejadian dengan
pas. Komposisi antara drama masalah dengan penghibur seperti komedi juga terasa
tidak berat-sebelah. Unsur komedi yang dibawakan para aktor dalam film ini
datang melalui dialog yang santai dan kocak, ditambah dengan ekspresi yang
mumpuni. Percakapan antartokoh itu banyak menyentil dan menertawai realita
sosial pada zaman ini.
Para tokoh
tampak semakin klop dengan gaya Ernest menyutradarai Susah Sinyal. Maklum,
beberapa artis dan standup comedian yang sebelumnya terlibat dalam
proyek Cek Toko Sebelah juga kembali tampil di Susah
Sinyal. Mereka adalah Chew Kinwah, Gisella Anastasia, Melissa Karim, Arief
Didu, Aci Resti dan Dodit Mulyanto.
Namun tak semua
terasa pas dalam film Susah Sinyal. Keterbatasan durasi mungkin menjadi
kendala bagi Ernest dalam menyelesaikan drama ibu dan anak tersebut dengan
epik. Ernest pun seharusnya mampu menghasilkan drama hubungan ibu dan anak yang
lebih menggigit, mengingat relasi ini amat dekat dengan kehidupan sehari-hari.Dalam
film Susah Sinyal, Ernest tampak lebih banyak memberikan bumbu komedi
dibanding menu utama berupa drama ibu dan anak.
Padahal,
kepiawaian Ernest dalam membungkus drama hubungan manusia sehari-hari sudah
mulai diakui sejak Cek Toko Sebelah tayang di bioskop hingga akhirnya
dianugerahi Piala Citra untuk Penulis Naskah Asli Terbaik. Meski begitu, Ernest
masih bisa menyampaikan pesan bahwa dalam kondisi terpencil sekalipun, masalah
komunikasi seperti dalam film ini masih bisa diperbaiki.
Gereget dan
kelucuan Susah Sinyal ini bisa jadi salah film yang mengisi libur
akhir tahun dan menyongsong 2018. Film yang berdurasi 110 menit ini sudah
tayang di semua bioskop sejak 21 Desember 2017. Anda dapat menyaksikan lewat
aplikasi tonton film yang anda sukai.
Telah disunting oleh:
Editor Utama: Setyo Wibowo | setyowibb@gmail.com | Ig: @wibsetyo
Asisten Editor: Amelia Effendy | effendyamelia@gmail.com | Ig: @ameliaeffendy
Link: https://drive.google.com/file/d/1v6v9e3oQEFnjYvrsQmsjKmlrUcYbVPug/view?usp=sharing