Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 29 September 2019

Ringkasan Buku Apresisasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya - Resti Hanafiani

1 comments

RINGKASAN BUKU APRESIASI SASTRA INDONESIA DAN PEMBELAJARANNYA





Judul                           : Apresiasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya
Penulis                        : Dra. Sri Suhita, M.Pd. & Rahmah Purwahida, S.Pd., M.Hum.
Editor                          : Anwar Holid
Penerbit                       : Remaja Rosdakarya
Tahun Terbit                : 2018
Jumlah Halaman          : 142 hlm
ISBN                            : 978-602-446-271-0

Sebuah karya sastra tercipta karena pemikiran-pemikiran manusia yang dituangkan dalam sebuah karya. Seiring berkembangnya peradaban manusia kegiatan mengapresiasi sastra juga semakin baik. Buku “Apresiasi Sastra Indonesia dan Pembelajarannya” mengajarkan kita bagaimana cara mengenal dan memahami karya sastra dan apresiasi sastra dengan baik. Buku ini akan mengantarkan kita untuk mengenal konsep dasar apresiasi sastra khususnya pada duaa genre sastra, yaitu puisi dan prosa fiksi, baik melalui kegiatan apresiasi secara lisan maupun apresiasi secara tulisan. Selain itu, pembaca juga akan diajak untuk menyelami sastra melalui kegiatan berekspresi secara langsung, baik secara reseptif maupun secara produktif terhadap dua genre sastra yaitu puisi dan prosa fiksi. Puisi dan prosa fiksi yang dibahas meliputi puisi dan prosa fiksi era lama, baru, dan modern. Buku ini selain bertujuan untuk membantu pembaca mengetahui bagaimana cara mengenal dan memahami karya sastra dan apresiasi sastra dengan baik, juga diarahkan sebagai buku ajar utama dalam perkuliahan sastra. selain membahas teori, buku ini juga dilengkapi dengan deskripsi singkat terkait pengenalan bahasan pada bab dan latihan-latihan pada setiap babnya. Buku ini terbagi atas enam bab. Adapun rincian Bab dalam buku ini sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan, berisi pengantar umum. Pengantar umum dalam buku ini merupakan uraian singkat mengenai gambaran bab-perbab yang terdapat pada buku. Pengantar umum dibutuhkan untuk membimbing dan memberikan gambaran kepada pembaca dalam memahami bab-bab selanjutnya.

Bab II Mengenal Puisi, Prosa Fiksi, dan Apresiasi. Bab ini merupakan bab yang memberikan landasan pemahaman terkait konsep genre sastra puisi dan prosa fiksi dan cara-cara mengapresiasinya. Bahasan mengenai puisi meliputi hakikat puisi dan jenis-jenis puisi. Jenis-jenis puisi dapat dibedakan berdasarkan (a) jenis puisi berdasarkan waktu kemunculan, meliputi: puisi lama (mantra, bidal, pantun, karmina, talibun, seloka, gurindam, dan syair), puisi baru (distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza, oktaf, dan soneta), dan puisi modern (puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik); (b) jenis puisi berdasarkan cara pengungkapannya, meliputi: puisi konvensional dan puisi kontemporer (puisi mantra, puisi mbeling, puisi konkret); (c) jenis puisi berdasarkan keterbacaan, meliputi: puisi diafan, puisi prismatis dan puisi gelap; (d) jenis puisi berdasarkan pembacaan, meliputi: puisi kamar dan puisi auditorium.

Bahasan mengenai prosa fiksi meliputi hakikat prosa fiksi  dan jenis-jenis prosa fiksi. Hakikat prosa fiksi membahas mengenai unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik prosa fiksi. Unsur intrinsik prosa fiksi meliputi tema dan amanat, alur dan plot, latar (seting), tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, gaya bahasa, dan sudut pandang. Ada tiga cara kerja yang sering dilakukan pengarang untuk menggambarkan watak tokoh, yaitu berdasarkan dimensi fisiologis, dimensi psikologis, dan dimensi sosiologis. Adapun unsur ekstrinsik prosa fiksi terdiri atas lima yaitu faktor sosial, faktor keagamaan, faktor budaya, faktor latar  belakang pengarang dan pandangan hidup pengarang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam prosa fiksi.

Jenis-jenis prosa fiksi yang dibahas dalam  buku ini yaitu (a) jenis prosa fiksi berdasarkan pengalaman estetis dan orientasi pengarang, meliputi: prosa fiksi romantis, prosa fiksi realis, prosa fiksi naturalis, prosa fiksi absurd, dan prosa fiksi simbolis;  (b) jenis prosa fiksi berdasarkan kesesuaian usia pembaca, meliputi: cerita anak, cerita remaja, dan cerita dewasa; (c) jenis prosa fiksi berdasarkan komposisinya, meliputi: fiksi konvensional dan fiksi mini; (d) jenis prosa fiksi berdasarkann pembentukan, perkembangan, dan penyebaran, meliputi: prosa lama (dongeng, fabel, hikayat, legenda, mite, sage, noodlehead, cerita perumpamaan, kisah, dan anekdot) dan prosa modern (novel dan cerpen). Novel dapat dibedakan atas panjang penceritaan dan tema yang dijabarkan. Novel berdasarkan panjang penceritaan terdiri atas novel, roman dan novelet. Sedangkan novel berdasarkan tema yang dijabarkan dapat dijabarkan antara lain novel pendidikan, novel sejarah atau novel jurnalisme, novel satir, novel utopis, novel sains atau novel fiksi ilmiah, novel horror atau novel gothic, novel misteri atau novel detektif, novel thriller, novel teenlit, novel chicklit, dan novel humor.

Bahasan mengenai apresiasi meliputi hakikat dari apresiasi itu sendiri, hakikat apresiasi dalam puisi, dan hakikat apresiasi dalam prosa fiksi. Secara umum, dalam mengapresiasi sebuah karya sastra akan melibatkan tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek emotif, dan aspek evaluatif. Kegiatan apresiasi dapat dilakukan melalui empat macam kegiatan, yaitu kegiatan langsung, kegiatan tak langsung, kegiatan dokumentatif, dan kegiatan kreatif.

Bab III Pendekatan Apresiasi Puisi dan Prosa Fiksi. Bab ini membahas mengenai pendekatan apresiasi puisi dan prosa fiksi yang berupa pendekatan teks dan pendekatan baca. Pendekatan teks pada puisi dan prosa fiksi terdiri atas pendekatan parafrasis, pendekatan emotif, pendekatan analitis, pendekatan historis, pendekatan didaktis, dan pendekatan sosiopsikologis. Pendekatan baca puisi meliputi tema, landasan tumpu, bahasa, dan akulirik. Sedangkan pendekatan baca prosa fiksi meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan gaya bahasa.

Bab  IV Ekspesi Puisi. Cara mengekspresikan sebuah puisi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu ekspresi lisan dan ekspresi tulisan. Ekspresi lisan dapat dilakukan dengan cara membaca puisi, berbalas pantun, dan musikalisasi puisi. Terdapat beberapa aspek yang pelu diperhatikan dalam mengekspresikan puisi secara lisan dalam hal membaca puisi, yaitu penjiwaan, suara atau vokal, dan gerak. Lalu ekspresi tulisan dalam puisi merupakan kegiatan mencipta atau berkreasi menghasilkan puisi. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara membuat puisi, membuat pantun, dan membuat musikalisasi puisi.

Bab V Ekspresi Prosa Fiksi.  Sama dengan kegiatan mengekspresikan puisi, ekspresi pada prosa fiksi dapat dilakukan dengan cara lisan dan tulisan. Ekspresi lisan prosa fiksi dapat dilakukan dengan cara mendongeng, membaca cerita anak, membaca cerpen, membaca novel, membaca fabel, dan membaca berbagai jenis prosa fiksi lainnya. Sedangkan ekspresi lisan dalam  prosa fiksi dapat dilakukan dengan cara mencipta sebuah cerita anak, novel, dan cerpen.

Bab VI Publikasi Puisi dan Prosa Fiksi. Untuk menguji bakat menulis dan kualitas karya yang kita cipta salah satunya dapat dilakukan dengan mengirimkan karya kita kepada media massa, penerbit, dan mading. Selain itu, bab enam ini juga memberikan gambaran terkait tahapan dalam menyusun antologi atau kumpulan puisi dan cerpen. Adapun tahapannya antara lain: (1) menulis dan merevisi setiap puisi/cerpen beberapa kali; (2) temukan cara terbaik untuk mengatur puisi/cerpen di dalam buku, lebih baik apabila diatur berdasaarkan tema-tema tertentu; (3) mintalah umpan balik dari beberapa sumber terpercaya; (4) pilihlah bentuk publikasi, lalu publikasikan.


Penulis Ringkasan:                                                        
Resti Hanafiani | restiavi@gmail.com | http://gdnsya.blogspot.com/ | IG @gdnsya_ | LINE @restiavii10

Ringkasan ini telah direvisi oleh:
Amanda Indah Cecilia_Editor Utama
Yustika Stevania S._Asisten Editor
https://docs.google.com/document/d/1q80zDqcxwumeKEc_mq_LObTNpD8LSpUO/edit

1 komentar:

  1. Terima kasih untuk tetap bertahan. Aku bangga dan percaya sama kamu. Semangat terus aku. saranghae.

    BalasHapus