Bumi Manusia oleh
Hanung Bramantyo
Judul Film : Bumi Manusia
Genre : Drama Biografi
Sutradara : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Salman Arsito
Berdasarkan : Novel Bumi Manusia oleh Pramudya
Ananta Toer
Tanggal Rilis : 9 Agustus 2019 di
Surabaya
15 Agustus 2019 di Jakarta
Durasi Film : 181 menit
Produksi : Falcon Pictures
Film yang berjudul Bumi Manusia ini merupakan adaptasi
dari novel sastrawan dari Pramoedya Ananta Toer. Yang di sutrdarai oleh Hanung
Bramantyo dan naskah yang ditulis oleh Salman Arsito. Film ini dibintangi oleh
Iqbal Ramdhan, Mawar Eva de Jongh, Sha Ine Febriyanti, Ayu Laksmi, Donny
Damara, Bryan Domani, Giorgio Abraham, Jerome Kurniawan. Film ini ditayangkan
pada 15 Agustus 2019 dengan durasi 181 menit dan menggunakan 3 bahasa yaitu
bahasa Melayu, Jawa, dan Belanda.
Film Bumi Manusia ini bercerita Minke yang di perankan
oleh Iqbal Ramadhan, seorang pribumi yang bersekolah di HBS. Meskipun waktu itu
yang boleh bersekolah di HBS adalah hanya orang-orang berketurunan Eropa. Namun
Minke selain anak seorang bangsawan, ia juga pribumi yang pandai dan sangat piawai
dalam hal menulis. Suatu hari ia merasa gelisah melihat nasib pribumi yang
tertindas, melihat kondisi seperti itu, Minke bergerak memperjuangkan nasib
pribumi melalui tulisan. Minke yang bukan dari golongan ningrat harus berasa di
golongan bawah, yang membuatnya melawan, memberontak, dianggapnya tidak adil
juga. Minke bukanlah nama aslinya. Itu merupakan sebuah hinaan yang diucapkan
bangsa kolonial. Ada yang beranggapan bahwa Minke merupakan plesetan dari kata monkey
atau dalam arti bahasa Indonesia adalah monyet. Nama asli Minke sebenarnya
adalah Tirto Adhi Soerjo.
Sebenarnya ayah Minke cukup terpandang. Dia baru saja
menjadi bupati di desanya. Namun, tetap saja ayah Minke tidak suka kedekatannya
dengan Nyai Ontosoroh. Kala itu, derajat gundik sama dengan hewan peliharaan. Namun
Minke berpandangan lain. Kedekatannya dengan Nyai membuka pandangannya tentang
dunia Eropa. Nyai Ontosoroh juga cerminan budaya Eropa yang sedang marak saat
itu. Berbeda dengan pemikiran Eropa, Nyai memercikan api perlawanan terhadap
penindasan. Tidak peduli walaupun mereka merupakan keturunan dari Jawa tulen.
Suatu hari Minke jatuh cinta pada anak Nyai Ontosoroh
yang bernama Annelies, dan akhirnya menikah dengan Minke. Bumi Manusia juga
menceriatakan tentang kehidupan Nyai Ontosoroh yang merupakan istri simpenan
dari seorang keturunan Eropa yang bernama Tuan Mellema. Predikatnya sebagai
seorang Nyai, istri simpenan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan, dianggap
sebagai perempuan yang tidak terhormat, tidak memiliki martabat, tidak
diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan. Inilah yang
membuat Nyai Ontosoroh menderita. Namun ia melawan segala cemohan dan cara
pandang orang terhadap dirinya. Perjuangan yang dimulai saat pengadilan akan
menggugat status Annalies dari pengasuhan Nyai Ontosoroh. Kisah cintanya dengan
Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai ibu dari Annelies menjadi kisah
utama dalam cerita film ini.