Kami kaji, kami tuliskan.

Diberdayakan oleh Blogger.

Minggu, 22 September 2019

Sinopsis Film Bumi Manusia - Nfmbaren

0 comments


Bumi Manusia oleh Hanung Bramantyo



Judul Film         : Bumi Manusia
Genre                 : Drama Biografi
Sutradara          : Hanung Bramantyo
Penulis Naskah : Salman Arsito
Berdasarkan     : Novel Bumi Manusia oleh Pramudya Ananta Toer
Tanggal Rilis     : 9 Agustus 2019 di Surabaya
                             15 Agustus 2019 di Jakarta
Durasi Film       : 181 menit
Produksi            : Falcon Pictures

Film yang berjudul Bumi Manusia ini merupakan adaptasi dari novel sastrawan dari Pramoedya Ananta Toer. Yang di sutrdarai oleh Hanung Bramantyo dan naskah yang ditulis oleh Salman Arsito. Film ini dibintangi oleh Iqbal Ramdhan, Mawar Eva de Jongh, Sha Ine Febriyanti, Ayu Laksmi, Donny Damara, Bryan Domani, Giorgio Abraham, Jerome Kurniawan. Film ini ditayangkan pada 15 Agustus 2019 dengan durasi 181 menit dan menggunakan 3 bahasa yaitu bahasa Melayu, Jawa, dan Belanda.
Film Bumi Manusia ini bercerita Minke yang di perankan oleh Iqbal Ramadhan, seorang pribumi yang bersekolah di HBS. Meskipun waktu itu yang boleh bersekolah di HBS adalah hanya orang-orang berketurunan Eropa. Namun Minke selain anak seorang bangsawan, ia juga pribumi yang pandai dan sangat piawai dalam hal menulis. Suatu hari ia merasa gelisah melihat nasib pribumi yang tertindas, melihat kondisi seperti itu, Minke bergerak memperjuangkan nasib pribumi melalui tulisan. Minke yang bukan dari golongan ningrat harus berasa di golongan bawah, yang membuatnya melawan, memberontak, dianggapnya tidak adil juga. Minke bukanlah nama aslinya. Itu merupakan sebuah hinaan yang diucapkan bangsa kolonial. Ada yang beranggapan bahwa Minke merupakan plesetan dari kata monkey atau dalam arti bahasa Indonesia adalah monyet. Nama asli Minke sebenarnya adalah Tirto Adhi Soerjo.
Sebenarnya ayah Minke cukup terpandang. Dia baru saja menjadi bupati di desanya. Namun, tetap saja ayah Minke tidak suka kedekatannya dengan Nyai Ontosoroh. Kala itu, derajat gundik sama dengan hewan peliharaan. Namun Minke berpandangan lain. Kedekatannya dengan Nyai membuka pandangannya tentang dunia Eropa. Nyai Ontosoroh juga cerminan budaya Eropa yang sedang marak saat itu. Berbeda dengan pemikiran Eropa, Nyai memercikan api perlawanan terhadap penindasan. Tidak peduli walaupun mereka merupakan keturunan dari Jawa tulen.
Suatu hari Minke jatuh cinta pada anak Nyai Ontosoroh yang bernama Annelies, dan akhirnya menikah dengan Minke. Bumi Manusia juga menceriatakan tentang kehidupan Nyai Ontosoroh yang merupakan istri simpenan dari seorang keturunan Eropa yang bernama Tuan Mellema. Predikatnya sebagai seorang Nyai, istri simpenan membuat Nyai Ontosoroh dikucilkan, dianggap sebagai perempuan yang tidak terhormat, tidak memiliki martabat, tidak diperbolehkan mempunyai hak asasi yang sepantasnya dia dapatkan. Inilah yang membuat Nyai Ontosoroh menderita. Namun ia melawan segala cemohan dan cara pandang orang terhadap dirinya. Perjuangan yang dimulai saat pengadilan akan menggugat status Annalies dari pengasuhan Nyai Ontosoroh. Kisah cintanya dengan Annelies dan kekaguman Minke akan sosok Nyai ibu dari Annelies menjadi kisah utama dalam cerita film ini.




Penulis Sinopsis: Nanda Febrina Mureta Baren | nandafebrinam.b@gmail.com | Instagram: @nfmbarends

Tidak ada komentar:

Posting Komentar